Pilkada Ciamis Peluang

Juli 6, 2008


CIAMIS – Kans incumbent untuk bisa memenangi Pilkada Ciamis, nampaknya cukup berat. Pasalnya, calon yang bakal maju dalam Pilkada yang akan digelar pada Oktober mendatang, sama-sama memiliki peluang yang hampir kuat. Apalagi tradisi di Tatar Galuh tak ada yang menjabat Bupati dua periode.
Hal ini seperti dikatakan Agun Gunanjar Sudarsa, anggota Komisi II DPR RI asal daerah pemilihan Ciamis, Banjar dan Kuningan. Agun mengatakan itu sebagai masukan kepada incumbent Engkon Komara agar mampu bekerja keras jika ingin memenangkan dalam Pilkada Ciamis.
“Fakta telah membuktikan, incumbent yang diusung partai besar dalam Pilgub Jabar akhirnya kalah dengan calon yang diusung partai kecil. Sebab dalam pemilihan langsung ini lebih mengutamakan kekuatan figur. Jadi mesin politik partai tak akan berjalan optimal jika tak didukung dengan kekuatan calon yang memiliki figuritas menjual. Artinya figur yang diusung partai harus benar-benar dekat dan didukung oleh rakyat. “Kami mengingatkan ini agar incumbet bekerja keras mendekati calon pemilihnya dan jangan bangga diusung partai besar,” jelasnya.
Permasalahan ini pun ternyata tidak hanya milik orang Tatar Galuh Ciamis. Sebab orang-orang, terutama para politisi Kota Banjar yang telah memisahkan diri dari pemerintahan Kabupaten Ciamis, masih memberikan interesnya kepada dinamika di tubuh kabupaten induk semangnya.
Mereka memprediksi bahwa suara di tubuh PNS Pemkab Ciamis mulai terkotak-kotak bahkan cenderung kubu-kubuan. Hal ini sangat memberatkan incumbent yang mengharapkan sokongan dari mereka.
“Buktinya calon birokrat yang mengklaim didukung PNS, banyak dari mereka yang akan ikut manggung. Seperti halnya Tarso Damawinta, Subur Dwiono, Wawan Arief, Asep Suryana dan lainnya yang siap bersaing dengan incumbent Engkon Komara. Namun kalau Pak Engkon bisa memilih calon pendampingnya yang kuat dari kalangan birokrat, misalnya salah satu dari mereka, maka suara PNS pun akan bisa dirangkul kembali,” ujar Yayat, salah seorang aktivis di Kota Banjar.
Belum lagi calon dari kader partai yang telah lama mempersiapkan amunisi di perahunya untuk momen Pilkada Ciamis ini, yakni Jeje Wiradinata. Tidak dipungkiri, sambung Yayat, kekuatan Jeje yang berasal dari PDIP dengan organisasi sayapnya tidak boleh dianggap enteng.
“Tapi itu pun seandainya Pak Jeje bijak dalam memilih calon pendampingnya nanti. Jangan sampai malah memunculkan sikap apatis dari para simpatisan maupun kader partai. Berat. Apalagi suara di wilayah Selatan yang menjadi andalannya, kini terpecah oleh kehadiran Affandi yang ikut nimbrung menggunakan jalur independen. Pokoknya, pertarungan dalam Pilkada nanti pasti bakal seru,” paparnya. (dar)


Para Pemimpin Koran Terima Honorary Police

Juli 4, 2008


Peringatan HUT ke-62 Bhayangkara kali ini ada warna baru. Sebab selain upacara, potong nasi tumpeng, kali ini tokoh masyarakat, pemuka agama, pengusaha dan tokoh pers, di Jawa Barat termasuk di Priangan Timur mendapat penghargaan (honorary police) dari Polwil Priangan.

Tercatat sebanyak 117 orang yang mendapat pengalungan medali dari Kapolwil Priangan Kombes Pol Drs Anton Charliyan MPKn di puncak acara HUT Bhayangkara di halaman Mapolwil Priangan, kemarin.

“Polisi tak bisa sendiri melakukan tugasnya untuk menciptakan lingkungan aman dan tertib. Karena tugas itu bukan mutlak tugas polisi tapi juga merupakan tugas bersama, antara masyarakat dengan kepolisian. Untuk itu kami menilai sangatlah pantas kalau dalam peringatan HUT Bhayangkara ini (ke-62, red), polisi juga bisa memberikan penghargaan kepada masyarakat yang sudah banyak membantu tugas polisi,” ujarnya.

Penerima honorary police tersebut tiga diantaranya General Manager Radar Tasikmalaya Dadan Alisundana, Pemimpin Perusahaan Acep Aryana serta Redaktur Pelaksana Ruslan Caxra. Ada juga tokoh pers seperti Dirut Pikiran Rakyat H Syafik Umar, Pimred Galamedia Utang M Rizal, Pimred Tribun Jabar Yusran Pare serta Pimred Surat Kabar Priangan Hazairin Mahesa.

Sesepuh Jawa Barat Solihin GP, mantan Gubernur Danny Setiawan dan mantan Wakil Gubernur Numan A Hakim serta Bupati Sumedang Don Murdono, turut menerima mendali itu. Kemudian Bupati Bandung Obar Sobarna, Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim, Danrem 062 Tarumanagara Kol Inf Adang Rahmat Sujana, Kabakorwil Priangan Dedi Gurnadi serta Para Dandim se-Priangan dan Dandenpom Garut.

Sementara beberapa personel Polwil Priangan mendapat penghargaan Satia Lencana Kesetiaan dari Kapolri Jendral Polisi Drs Sutanto. Penghargaan itu diberikan kepada tiga anggota kepolisiana atas jasanya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Mereka yakni Aiptu Ade Maskan yang telah melaksanakan tugasnya selama 24 tahun tanpa berhenti, Aiptu Ribut Wijianto yang telah bertugas selama 16 tahun serta Brigadir Yudia Rahmat yang telah melaksanakan tugasnya selama 8 tahun dengan baik.

Di akhir acara, ditampilkan beberapa peragaan kekuatan tubuh oleh sejumlah anggota Samapta Polres Garut. Mereka mempertontonkan kekuatan perut, leher dan sejumlah anggota tubuh lainnya untuk membengkokan batangan besi beton. Salah seorang diantaranya bahkan sempat disiram air keras pada kedua tangannya. Namun tak berbekas dan aksi memotong buah semangka oleh pedang di atas perut salah seorang anggota lainnya.

Sebelumnya, sekitar pukul 08.00, kapolwil menggelar upacara di Kampung Naga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Ia bertindak sebagai inspektur upcara (irup). Kemudian aara dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan kepada masyarakat Salawu dan sekitarnya yang dianggap berjasa ikut memelihara kamtibmas. Dua diantaranya tokoh agama dari Salawu adalah K Abdul Halim dan Dr Sofyan, tokoh pemuda. (**)